Selasa, 05 Juni 2012

Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi terhadap Pola Hidup Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
    Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak selebar daun kelor”, sekarang pepatah itu selayaknya berganti, dunia saat ini selebar daun kelor, karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.
    Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti radio, televisi, dan telepon  bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Peran Teknologi terhadap Pola Hidup Remaja
    Pada masa saat orang tua kita masih se-umuran kita, alat komunikasi memang sudah ada, namun masih belum se-canggih pada masa kita saat ini. Alat elektronik pun juga sebenarnya sudah ada, seperti radio dan televisi berlayar hitam putih. Namun walau demikian, alat elektronik seperti itu masih sangat jarang orang yang memilikinya. Bukan karena itu kuno, namun karena bagi mereka harga elektronik itu sangat mahal. Berbanding terbalik dengan masa saat ini, sudah sangat jarang remaja yang hobby mendengarkan radio, bukan karena bagi mereka mahal, namun karena beranggapan radio merupakan salah satu alat elektronik kuno yang sudah ketinggalan zaman. Mereka lebih suka alat-alat elektronik yang lebih canggih dan modern. Seperti MP3 Player, MP4 Player, Laptop, Handphone dan sebagainnya. Zaman dulu, televisi hanya berlayar hitam putih. Seiring dengan perkembangan model-model televisi sudah mulai berkembang jauh lebih canggih seperti TV LCD, TV LED, TV 3D, bahkan adapula Internet TV.
    Telelevisi merupakan produk modernisasi yang memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai di masyarakat khususnya para remaja. Banyak orang meniru gaya hidup dari publik figur yang mereka saksikan lewat televisi. Model baju selebritis terbaru, model potongan rambut terbaru, bahkan juga tak jarang meniru tingkah laku para selebritis yang mereka lihat lewat televisi, tanpa peduli apakah gaya hidup selebritis ataupun publik figur yang mereka tiru dan mereka jadikan sebagai role model itu sesuai dengan kondisi dan situasi dimana mereka tinggal atau tidak. Hal ini juga melanda kalangan remaja, dimana memang pada masa ini adalah masa dimana mereka para remaja mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja, serta menjadikan role modelnya itu sebagai identitasnya. Tak heran jika kita dapati banyak para remaja meniru gaya para selebritis idola mereka, dari mulai gaya rambut, gaya berbusana, bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.
    Dan sekarang ini, akibat produk modernisasi tersebut dapat kita lihat bahwa tak ada bedanya gaya hidup para remaja kota dengan remaja desa. Budaya barat yang dahulu hanya di adaptasi dan di tiru oleh remaja kota, dengan adanya kemajuan teknologi juga telah melanda remaja di pedesaan. Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita. Dan banyak remaja yang mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan. Kemudian budaya tolong menolong yang dahulu lekat dengan remaja desa, lambat laun berkurang meski tidak hilang sama sekali, berganti dengan budaya individualistik. Budaya santun dan lugu yang juga menjadi ciri khas mereka perlahan mulai pudar dan berganti dengan budaya urakan yang dengan bangga mereka sebut dengan istilah gaul.

2.2    Antisipasi dampak Perkembangan Teknologi
    Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi dari bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan. Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut :
    Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
    Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
    Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
    Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa.
        Jadi, dalam hal ini orang tua harusnya mengerti kondisi kejiwaan anak, terutama para remaja. Menurut para ahli psikologi masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan anak. Pada usia remaja ini, anak telah meninggalkan usia kanak-kanak dimana mereka tidak dapat disebut lagi sebagai anak kecil, tapi juga belum bisa di terima dalam kelompok orang dewasa. Pada masa ini anak telah mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya, berusaha untuk menemukan kelompok atau teman-teman yang mau mengakui kemampuan dan menghargai dirinya dan telah mulai memiliki minat terhadap lawan jenis (minat seksual). Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas, dan itu akan berdampak tidak baik terhadap perkembangan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Itulah kenapa, masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang datang dari luar. Baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif, disinilah peran sebagai orang tua di butuhkan untuk dapat membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak kehilangan kontrol dirinya.
        Selain itu, perlu dibangun sinergi positif antara masyarakat sebagai konsumen dan media-holder dengan pemerintah sebagai mediator. Masyarakat khususnya remaja perlu diajari bagaimana menilai dan menyeleksi tayangan televisi dengan rating kualitas, bukannya terbawa arus degradasi moral. Sehingga tayangan-tayangan televisi yang dihadirkan ke publik, lebih mengarah ke pendidikan. Di sisi lain, diperlukan regulasi yang tegas dari pemerintah dalam menindak berbagai jenis pelanggaran agar pers jera, tetapi tidak sampai membekukan kreativitas dan kebebasan pers sendiri.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
    Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi). Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif, tentu saja kemajuan teknologi ini juga menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
    Masa remaja adalah  masa dimana  mereka mencari  identitas diri, oleh karena itu pada masa ini orang tua harus berperan aktif dalam hal menerapkan pola asuh yang baik bagi remaja.dan orang tua harus bisa memahami psikologi remaja agar tidak terjadi salah pola asuh, karena hal ini akan berakibat buruk pada saat remaja menginjak masa dewasa, karena anak akan menjadi anak yang nakal dan akan menjadi  pembangkang  dalam keluarga. Seperti yang sudah dipaparkan, bahwa pengaruh  teknologi  juga  sangat  berpengaruh terhadap perkembangan remaja, jika remaja salah dalam menanggapi setiap info  dan pesan yang diperoleh dari media teknologi tersebut karena secara tidak langsung hal itu sudah menjadi bahan pembelajaran bagi remaja.


Referensi :
www.wikipedia.com
http://muda.kompasiana.com
http://chanmonchan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar